Minggu, 29 Maret 2015

IHB March Blog Post Challenge- Inspirasi Profesi: Psikolog?

Hay apa kabar? Tumben saya lagi ada keinginan untuk menulis panjang lebar disela-sela keboringan saya mengerjakan jurnal dan proposal skripsi yang betah masih di bab 1 hahahha. Apa sih yang saya ingin bahas di tulisan ini? Jadi, tentang inspirasi profesi: psikolog?

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan psikologi? Psikologi ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi berasal dari kata psyche yang diartikan jiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu perkataan psikologi sering diartikan atau diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat ilmu jiwa (Walgito, Bimo:2005). Sejak kapan saya tertarik ingin jadi psikolog? Sejak saya smp, sewaktu itu disekolah saya smp memang disediakan psikolog bukan bp jadi setiap saya istirahat saya suka sekali mampir sekedar cerita dan curhat sama psikolog di sekolah saya sejak itu saya tetap kekeuh dan gak berubah-ubah cita-cita sampai saya masuk kuliah. Setelah masuk kuliah perasaannya gimana? Ternyata psikolog itu gak seperti yang saya bayangkan banyak hal sekali yang harus dikenali psikologi itu belajar tentang manusia, selama masih ada manusia ilmu psikologi itu masih terus berguna.  Apa bedanya psikolog dan psikiater? Psikiater adalah dokter, yang pasti psikiater berhak untuk member obat kepada pasien sedangkan psikolog tidak berhak dan jika lihat dari latar belakang pendidikan, psikolog adalah sarjana psikologi yang telah mengikuti program akademik strata satu (sarjana psikologi) dan program profesi sebagai psikolog, sedangkan psikiater adalah dokter spesialis yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (sarjana kedokteran), pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan spesialisasi kedokteran jiwa. Jadi sudah tau kan bedanya jauh banget.


Apa aja sih bidang di dalam psikologi? Saya bakal bilang bidang di dalam psikologii super duper luasssss, dari perkembangan, klinis, industri dan organisasi, sosial dan yang di Indonesia masih belum ada adalah tentang psikologi hewan dan saya lebih tertarik di psikologi sosial. Jadi bukan tentang di rumah sakit jiwa aja ya, karena psikolog dibutuhkan dimana-mana dari sekolah, perusahaan, rumah sakit, puskesmas, lsm, lembaga pemerintahan, lingkungan, dan masih banyak lagi.
Banyak yang saya pelajari selama sampai semester 6 ini, memang mungkin masih banyak kurangnya tapi mari kita uraikan dari melakukan test seperti wartegg, grafis, wais, observasi, wawancara dan lain-lain. Kadang ada hal yang begitu berat yang harus dijalani ketika melakukan test menghafal semua instruksi test, ketika melakukan assesment dan ketika kita harus menghadapi orang yang lagi bercerita its mean bagaimana moodnya kita, kita harus bisa seolah kita fine-fine aja, kita tetap harus fokus agar klien merasa didengar dan tentu saja dihargai, satu yang saya kutip dari dosen saya “Ketika klien datang ke kita dalam muka cemberut bahkan sampai menangis tersedu-sedu, buatlah mereka ketika sudah keluar dari ruang konseling dengan kondisi tersenyum dan bahagia.”


Sumber: google.com
Banyak yang tidak menyadari, kebanyakan kasus yang ditemukan adalah karena suatu yang terpendam lama di diri kita, dan dari masa lalu. Iya, masa lalu adalah faktor terbesar dari sebuah kasus bukan karena tentang sekarang. Terus-terus apalagi, tentu saja banyak hal yang saya pelajari disini dari menemukan kasus-kasus ini itu yang membuat saya tentu jauh lebih bersyukur mempunyai kehidupan sekarang, karena sehat fisik saja belum cukup sehat jasmani pun penting. Terkadang saya amat sedih masyarakat kita di Indonesia masih memandang Psikolog sebelah mata, ke psikolog artinya kita sakit jiwa padahal psikolog bisa membantu ketika kita bingung menghadapi suatu masalah, psikolog adalah salah satu pendengar yang baik ketika kita bingung menghadapi suatu masalah. Jadi buat apa malu ke Psikolog?  

Semoga cerita ini menginspirasi ya bagaimana suka duka menjadi seorang calon psikolog ya. 

With Love,

MeiszAdilla

  *tulisan ini diikutkan dalam Ihb maret blogpost challenge*


2 komentar:

  1. duh dulu dari smp cita-cita kak banget jadi psikolog :') sayang gak kesampean.


    visit My Little Cream Button ♥ Instagram ♥ Bloglovin ♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak papa kakak kann rejeki Allah yang nentuin apapun itu hehehhe

      Hapus

Thank you for stopping!

You might also like

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...